Langsung ke konten utama

Pesan Dari Nasi Goreng

Pesan Dari Nasi Goreng
By Fiya Afid

            Suatu hari ada seorang remaja yang baru lulus S1 ia tengah mencari pekerjaan tapi tak satu pun kantor atau perusahaan yang menerima. “Udah nak,, kamu jualan sayur aja! Ngenjutin usaha bapakmu.” Ibu si pemuda itu menyarakan “Ya kalii buk S1 yang ilmunya banyak, masa jadi tukang sayur!!”

“Semua pekerjaan itu sama Nak, sama sama butuh ilmu”

“Perjuangan buk, untuk dapat gelar S1.” Anak itu tanpa salam langsung meninggalkan ibunya. Sang ibu hanya menggelengkan kepala.

Sang pemuda masih tetap dengan pendiriannya, karena lelah berjalan ia berhenti disebuah warung dan memesan nasi goring. “Pak nasi gorengny enak.” Puji si pemuda itu. “Iya, emang banyak yang bilang begitu.”

“Kenapa nggak buka restoran aja pak?”

Si pemuda hanya tersenyum mendengar ocehan si pemuda. “Pak, saya pusing nyari kerjaan, kira kira di perusahaan mana yang pantas untuk S1?”

“Jualan sayur aja mas..”

“Masa S1 yang ounya ilmu tinggi jualan sayur, Apa kata dunia??”

“Pekerjaan itu bertahap mas, dari usaha kecil dulu.”

“Alah mu ya pak, kalau tukang sayur, penjual nasi goreng pasti Cuma lulusan SMP.” Si bapak hanya hanya terdiam, si pemuda itupun terus merocos bicara. “Kalau bapak kuliah pasti jadi orang sukses.” Ucap si pemuda tanpa rasa salah.

“Nak, semua pekerjaan itu butuh ilmu, say akuliah 8 tahun, anda tahukan, 8 tahun gelarnya apa?. Nasi goreng saya bercabang dimana mana, banyak pejabat yang maka nasi goreng saya, salah sunya Raja Salman.” Sang anak hanya terdiam “ZONKK!!”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SENDU PERPISAHAN

Sendu Perpisahan By : Hafshah Al Qani’ah Tak ada yang baru Hanya saja diri ini bersayu Menatap lembaran kenangan Seribu luka Kubiarkan terbuka Mencoba tersenyum Meski tak secerah mentari History tertoreh Memalingkan sukma Menghamburkan sejuta ikhtiar Kealphaan terlentang jauh Menjulang tinggi bak menara petronas Menepis lautan Melawan ombak pasifik Haruskah berakhir pada perpisahan Pertemuan ini begitu singkat Berlalu bagai kilat menyambar Kan kuingat dalam naluriku Tentang kolega dan sahabat Hembuskanlah wahai cahaya jiwa Bawalah sayap-sayap senandung qolbu Mengiringi sendu perpisahan

IA

Puisi IA Memandang sebuah papan Begitu indah tinta yang tergores di sana Penuh tanda yang sangat bermakna Meninggalkan jejak didalamnya Seakan seorang pun tak kuasa meninggalkannya Kuasa yang kau beri Kau kirimkan ia untuk mengajari Kau kirimkan ia untuk memberi Seorang laksana bidadari Serang yang mampu memahami Goresan tinta yang berikan Sebuah kata tak mampu diungkapkan Senjapun tak mampu menjelaskan Langitpun tak kuasa mengartikan Tentang ilmu yang diberikanmu Ya Rabb…. Tak ada yang lebih indah dari rangkaian-Mu Tak ada yang lebih berarti dari imu-Mu By Fiya Afid

FATAMORGANA

Fatamorgana By : Aliffia Hilmiyati Disaat malam terlihat bayangan Indah seperti aku mengenalnya Kelam tak berbisik bagai patung Ada di ujung sana sangat jauh             Aku mulai menghampiri Sedikit demi sedikit Perlahan tapi pasti             Merajuk hilang entah kemana Aku bingung membayangkan Kenapa? Apa yang terjadi Indah bayang ditelan gelap sirna Seperti pergi saat mengerjap mata             Apa bodohnya aku terlalu memikirkan             Menghilangkan jejak yang ku jalani             Bayangan itu, hanya bayangan semu Mengalami fatamorgana