Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

El-Qudsy cetak

Sebelum lanjut ke kalimat-kalimat rangkaian berikutnya, kami dari segenap crew El-Qudsy mengucapkan selamat pada kalian yang telah berhasil menjawab quiz El-Qudsy dengan benar, walau ada seorang peserta yang didiskualifikasi sih... :V yaiyalah di dis, kan pesertanya anggota panitia :V, sorry lho ya. Buat Quiz El-Qudsy selanjutnya, panitia gak boleh ikut lagi ya... Selanjutnya? Tenang, masih ada El-Qudsy edisi 15 yang akan hadir menemani kalian di bulan Juni nanti. Haha... semangat terus buat para crew nya ya. Okey, pamer tentang edisi selanjutnya sudahan dulu ya :D. Kini balik lagi ke topik, buat kamu-kamu yang belum dapet El-Qudsy tahun ini, maka di sinilah kami akan share majalah poket produksi MAPK Solo. ;) https://drive.google.com/open?id=18CQG6uFdZ3OYeLtvcDWFLbHZ1g8A0k0E

AKU

PUISI AKU Oleh: sfauziyaa.com Tak sebening embun di pagi hari Tak sehangat mentari pagi Tak seindah pelangi saat senja Tak secantik kerlip bintang di langit Juga tak seanggun sinar bulan di malam hari Karena diriku bukanlah mereka Inilah aku apa adanya Wajahku memang sederhana Sikapku mungkin tak sempurna Ilmu pengetahuanku tak seberapa Akhlakku juga tak mulia Ku akui... Karena aku bukanlah kamu,dia dan juga mereka Inilah aku yang sesungguhnya Menjadi diriku, dengan segala kekuranganku Menjadi diriku, dengan segala kelebihanku Aku hanya insan biasa Tak pernah bisa menjadi yang sempurna

SENDU PERPISAHAN

Sendu Perpisahan By : Hafshah Al Qani’ah Tak ada yang baru Hanya saja diri ini bersayu Menatap lembaran kenangan Seribu luka Kubiarkan terbuka Mencoba tersenyum Meski tak secerah mentari History tertoreh Memalingkan sukma Menghamburkan sejuta ikhtiar Kealphaan terlentang jauh Menjulang tinggi bak menara petronas Menepis lautan Melawan ombak pasifik Haruskah berakhir pada perpisahan Pertemuan ini begitu singkat Berlalu bagai kilat menyambar Kan kuingat dalam naluriku Tentang kolega dan sahabat Hembuskanlah wahai cahaya jiwa Bawalah sayap-sayap senandung qolbu Mengiringi sendu perpisahan

AYAH

Ayah By : Hafshah Al Qoni’ah Semilir angin menuntunku Untuk memandang luasnya dunia Semu awan Menyamarkan gundahku Kelabu awam mengintai hati Mengisah terlampau dalam Akan cercahan dalam Meruntuhkan butiran kecil per arteri Dentuman guntur memukul kibaran luka Rintik berjatuhan bersama air mata Begitu deras hujannya Begitu tajam sayat menyetika Ketika mengenang nostalgia nan memucat Lara tak akan reda Seutuhnya bagianku berutopis Menderang... atau hanyalah samar khabar Ayah... dengarkanlah... Ku ingin berjumpa meski hanya mimpi

IA

Puisi IA Memandang sebuah papan Begitu indah tinta yang tergores di sana Penuh tanda yang sangat bermakna Meninggalkan jejak didalamnya Seakan seorang pun tak kuasa meninggalkannya Kuasa yang kau beri Kau kirimkan ia untuk mengajari Kau kirimkan ia untuk memberi Seorang laksana bidadari Serang yang mampu memahami Goresan tinta yang berikan Sebuah kata tak mampu diungkapkan Senjapun tak mampu menjelaskan Langitpun tak kuasa mengartikan Tentang ilmu yang diberikanmu Ya Rabb…. Tak ada yang lebih indah dari rangkaian-Mu Tak ada yang lebih berarti dari imu-Mu By Fiya Afid

Keterbatasan Moral Anak Adam

Keterbatasan Moral Anak Adam Oleh: NaughtyAntman_MAPK Lembaran demi lembaran kehidupan manusia telah berlalu Goresan peristiwa telah terjadi dan tak akan terulang lagi Zaman berganti zaman, waktu terus berjalan Waktu berjalan tanpa peduli dengan anak adam Acuh tak acuh membiarkan anak adam melewati waktu sia sia Anak adam, khususnya pemuda yang pemuda yang telah terkikis moralnya Membiarkan moralnya berantakan, hancur, tergerus zaman Pemuda beragama, tetapi melalaikan kewajibannya Hak menuntut hak, tanpa peduli kewajiban yang dibebankan Membiarkan dirinya terjun di era globalisasi Membiarkan dirinya tenggelam dalam hiruk piruk kesibukan Bukan kesibukan beribadah, mengucapkan rasa syukur kenikmatan Tetapi kesibukan yang tak berguna, sia sia, rekayasa belaka Mereka lupa dengan Tuhannya, Agamannya, kewajibannya Adakah secercah harapan mengubahnya?

FATAMORGANA

Fatamorgana By : Aliffia Hilmiyati Disaat malam terlihat bayangan Indah seperti aku mengenalnya Kelam tak berbisik bagai patung Ada di ujung sana sangat jauh             Aku mulai menghampiri Sedikit demi sedikit Perlahan tapi pasti             Merajuk hilang entah kemana Aku bingung membayangkan Kenapa? Apa yang terjadi Indah bayang ditelan gelap sirna Seperti pergi saat mengerjap mata             Apa bodohnya aku terlalu memikirkan             Menghilangkan jejak yang ku jalani             Bayangan itu, hanya bayangan semu Mengalami fatamorgana

Pesan Dari Nasi Goreng

Pesan Dari Nasi Goreng By Fiya Afid             Suatu hari ada seorang remaja yang baru lulus S1 ia tengah mencari pekerjaan tapi tak satu pun kantor atau perusahaan yang menerima. “Udah nak,, kamu jualan sayur aja! Ngenjutin usaha bapakmu.” Ibu si pemuda itu menyarakan “Ya kalii buk S1 yang ilmunya banyak, masa jadi tukang sayur!!” “Semua pekerjaan itu sama Nak, sama sama butuh ilmu” “Perjuangan buk, untuk dapat gelar S1.” Anak itu tanpa salam langsung meninggalkan ibunya. Sang ibu hanya menggelengkan kepala. Sang pemuda masih tetap dengan pendiriannya, karena lelah berjalan ia berhenti disebuah warung dan memesan nasi goring. “Pak nasi gorengny enak.” Puji si pemuda itu. “Iya, emang banyak yang bilang begitu.” “Kenapa nggak buka restoran aja pak?” Si pemuda hanya tersenyum mendengar ocehan si pemuda. “Pak, saya pusing nyari kerjaan, kira kira di perusahaan mana yang pantas untuk S1?” “Jualan sayur aja mas..” “Masa S1 yang ounya ilmu tinggi jualan sayur,